eCourse Spesial

Optimalkan Potensi Anak Disleksia

anak disleksia

Pahami Solusi Harian yang Praktis dan Efektif untuk Orang Tua

anak disleksia

Tahukah Anda?

1 dari 10 anak adalah penyandang DISLEKSIA

Jika anak Anda mengalami kondisi di bawah ini

Bermasalah dalam hal komunikasi

Memiliki kesulitan dalam mengungkapkan sesuatu/kesulitan berbicara

Susah dalam berhitung

Memiliki masalah keterlambatan belajar menghitung atau hal-hal yang berkaitan dengan angka

Bermasalah dalam berbahasa

Memiliki kesulitan dalam memilih kosakata untuk diterapkan dalam berkomunikasi

Terlambat dalam menulis

Memiliki masalah keterlambatan belajar menulis dan hal-hal yang berkaitan dengan huruf

Menjadi korban bully

Sering dibully di sekolah atau lingkungan tempat tinggalnya

Susah fokus

Anak selalu susah fokus atau menumpukan perhatian dalam waktu yg lama untuk mengerjakan sesuatu

Berperilaku impulsif

Sering bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu

Kurang fleksibel

Kurang menerima sesuatu hal atau aktifitas yang fleksibel

Working memory lemah

Sering mengulang-ngulang kesalahan yang sama

Time management yang lemah

Tidak bisa membedakan time range, misal seperti kesulitan membedakan barusan, kemarin, dahulu, dan sebagainya.

Mungkin anak Anda salah satu penyandang DISLEKSIA

Tenang..

Kami memahami tantangan yang dihadapi orang tua dari anak penyandang disleksia.

Kami menghadirkan eCourse komprehensif yang memberikan panduan praktis dan solusi efektif yang dapat diterapkan sehari-hari oleh orang tua dari penyandang disleksia. 

Melalui eCourse ini, orang tua akan memperoleh pemahaman mendalam tentang disleksia, cara membedakan kesulitan belajar, dan mengidentifikasi tingkat keparahan disleksia.

eCourse Optimalkan Potensi Anak Disleksia

Mengapa Anda harus mengikuti ecourse ini?

Dengan mengikuti kursus ini , Anda akan mendapatkan banyak manfaat untuk bekal Anda dalam mendampingi anak penyandang disleksia.

Trainer

dr. Kristiantini Dewi, Sp.A
Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia

dr. Kristiantini Dewi adalah seorang dokter spesialis anak dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menangani berbagai kondisi anak berkebutuhan khusus seperti disleksia, autisme, dan keterlambatan bicara. Dengan dedikasi mendalam terhadap bidangnya, dr. Kristiantini telah menulis sejumlah buku internasional dan jurnal ilmiah yang menjadi rujukan penting di dunia medis. 

Sebagai Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia, ia memimpin satu-satunya asosiasi disleksia yang terlibat dalam World Dyslexia Forum di Paris, mewakili Indonesia dengan penuh kebanggaan. Komitmennya untuk meningkatkan pemahaman dan penanganan disleksia di tingkat global telah mengukir namanya sebagai pionir dalam bidangnya.

dr. Kristiantini Dewi, Sp.A
Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia

Apa yang akan Anda pelajari di ecourse ini?

Pemahaman tentang disleksia

Anda akan belajar memahami disleksia, perbedaan disleksia dengan kesulitan belajar umumnya, sampai memahami gangguan penyerta dari disleksia seperti dyscalculia, dysgraphia, ADHD, dyspraxia.

Paradigma baru tentang disleksia

Anda akan belajar paradigma baru dalam memahami disleksia. Penelitian terbaru dan implikasinya untuk pendidikan.

Gangguan Sosial Emosi pada Anak Disleksia

Anda akan belajar memahami seperti apa dampak disleksia pada perkembangan sosial dan emosional anak serta strategi utnuk mendukung perkembangan emosi anak.

Program belajar di rumah untuk anak disleksia

Anda akan belajar mengenali kemampuan regulasi diri pada anak serta menyusun program belajar anak di rumah.

Strategi Belajar Bersama Anak Disleksia

Anda akan belajar prinsip-prinsip dasar dalam mengajar anak disleksia, pendekatan yang efektif dan berpusat pada anak serta metode pembelajaran multisensoris.

Metode mengajarkan membaca & menulis

Anda akan belajar metode mengajarkan membaca untuk anak disleksia, bagaimana mengatasi tantangan dalam pembelajaran membaca serta teknik dan strategi untuk mengajarkan menulis & latihan dan aktivitas untuk meningkatkan keterampilan menulis.

eCourse Optimalkan Potensi Anak Disleksia
eCourse

Optimalkan Potensi Anak Disleksia

Pahami Solusi Harian yang Praktis dan Efektif untuk Orang Tua

eCourse Optimalkan Potensi Anak Disleksia

Rp 400.000

Rp 200.000

Testimoni

MM Widyaningsih S.Th

Trainer, Coach dan Director Training Center Sempoa SIP Cianjur

FAQ

(Frequently Asked Question)

Hal yang Sering Ditanyakan

Disleksia adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun. Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau di atas rata-rata.

Sumber: Wikipedia

Menurut jurnal, jika seorang anak sampai usia 8 tahun masih belum mendapatkan penanganan, maka akan selamanya anak tersebut “left behind” atau tertinggal. Anak penyandang disleksia perlu diperlakukan khusus karena disleksia adalah gangguan belajar spesifik yang mempengaruhi kemampuan anak untuk membaca, menulis, dan mengeja. Perlakuan khusus ini penting karena:
    • Pendekatan Pembelajaran yang Berbeda: Anak dengan disleksia memerlukan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan cara mereka memproses informasi. Teknik pengajaran multisensori, misalnya, dapat membantu mereka memahami materi dengan lebih baik.
    • Mengurangi Frustrasi dan Meningkatkan Kepercayaan Diri: Disleksia sering kali membuat anak merasa frustrasi karena mereka mungkin merasa tertinggal dari teman-temannya. Pendekatan yang suportif dan inklusif dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka dan mengurangi stres.
    • Pencegahan Ketertinggalan Akademis: Dengan intervensi dan dukungan yang tepat, anak penyandang disleksia dapat mengembangkan strategi belajar yang efektif, yang memungkinkan mereka untuk mengikuti kurikulum sekolah dengan lebih baik.
    • Menunjang Pengembangan Potensi: Anak dengan disleksia sering memiliki bakat dalam bidang lain, seperti seni atau olahraga. Perlakuan khusus membantu mereka mengembangkan potensi ini sambil tetap mendapatkan dukungan dalam aspek akademis.

    • Mengatasi Dampak Emosional dan Psikologis: Tanpa dukungan yang tepat, disleksia dapat mempengaruhi kesehatan mental anak, menyebabkan kecemasan atau rendah diri. Perlakuan khusus dapat membantu mereka merasa diterima dan dihargai, serta meminimalkan dampak emosional negatif.

Disleksia memiliki tingkat keparahan (severity level). Berdasarkan penelitian pada penyandang disleksia, diantaranya 80% dari mereka mengalami disleksia ringan, 15% disleksia sedang dan 5% mengalami disleksia berat.

Orang tua (terutama ibu) yang memiliki anak usia 5-12 tahun yang mengalami disleksia.

Jika Anda mengikuti workshop offline kami, Anda akan dikenakan 10-15 juta rupiah.

Namun untuk Anda yang ingin mengikuti kelas onlinenya (ecourse ini), maka Anda hanya dikenakan Rp200.000

Anda bisa klik di sini untuk mendaftar kelas online ini.

Untuk mengakses video ecourse ini, silahkan Anda login melalui tombol login pada menu di atas, atau klik di sini.

Scroll to Top