“Anak saya sumbing, Bu… nanti bicaranya jadi nggak jelas, ya?”
Pertanyaan ini sering banget muncul dan sangat wajar. Karena saat anak mulai belajar bicara, tentu kita ingin ia bisa menyampaikan pikirannya dengan jelas dan percaya diri.
Sumbing bibir (labio) atau celah langit-langit (palato skisis) memang bisa mempengaruhi kemampuan bicara anak, terutama jika tidak ditangani sejak dini. Tapi tenang dulu — ini bukan akhir dari segalanya! Yuk kita bahas satu per satu.
Bicara Itu Butuh Koordinasi
Bicara bukan cuma soal lidah dan suara. Ada sistem yang disebut oral motor, yaitu bagian-bagian tubuh yang bekerja sama untuk menghasilkan suara yang jelas.
Mulai dari bibir, langit-langit mulut, rahang, lidah, bahkan otot-otot kecil di sekitar wajah — semuanya punya peran penting dalam pembentukan bunyi.
Nah, pada anak dengan sumbing atau celah langit-langit, ada tantangan tersendiri dalam koordinasi ini. Misalnya:
- Bunyi bisa terdengar “bindeng” atau keluar dari hidung
- Anak kesulitan membentuk huruf-huruf konsonan tertentu
- Kadang juga muncul artikulasi kompensasi, yaitu anak menciptakan cara bicara sendiri karena sulit mengucapkan bunyi tertentu
Kabar Baiknya: Bisa Dilatih dan Dibantu
Dengan penanganan medis (seperti operasi korektif) dan terapi wicara yang tepat, banyak anak dengan kondisi ini bisa belajar bicara dengan jelas. Yang penting adalah:
✅ Intervensi sedini mungkin
✅ Pendampingan konsisten dari terapis wicara
✅ Dukungan penuh dari orang tua dan lingkungan sekitar
Apa itu oral motor, bagaimana cara kerjanya, dan apa yang bisa dilakukan untuk bantu anak bicara lebih jelas meski punya kondisi sumbing atau celah langit-langit.
Baca Artikel ini dan kunjungi instagram dr. Kristiantini Dewi, Sp.A untuk lebih lengkapnya!
Jangan lupa share ke orang tua lain yang mungkin sedang mencari info serupa. Karena setiap anak berhak punya suara yang didengar. 💛
