Separasi yang Tepat dengan Anak: Kunci Awal Rasa Aman

Separasi dengan anak adalah tentang proses menciptakan rasa aman

Bagi anak usia 2–5 tahun, berpisah dengan orang tua bisa menjadi pengalaman yang berat. Mereka mungkin menangis, menolak ditinggal, atau tampak cemas. Ini bukan semata-mata karena mereka “manja”, tapi karena mereka belum merasa aman dengan lingkungan di mana mereka ditinggalkan.

Salah satu penyebab umumnya adalah pengalaman separasi yang kurang tepat, seperti:

  • Orang tua pergi diam-diam tanpa pamit
  • Anak ditinggal begitu saja tanpa penjelasan
  • Tidak ada transisi atau pengenalan dengan tempat/orang baru 

🌱 Rasa Aman Itu Dibentuk, Bukan Diminta

Anak kecil belum mampu memahami waktu, niat, atau konteks secara penuh. Maka, jika proses perpisahan dilakukan tanpa persiapan, mereka akan merasa ditinggalkan, bukan dititipkan. Lama-lama, ini bisa mengikis rasa percayanya. Lalu, bagaimana kita bisa memperbaiki pengalaman separasi agar anak tetap tenang dan percaya?

✅ Tips Melakukan Separasi yang Tepat:

1. Briefing Sebelum Pergi

Sampaikan rencana sejak awal. Misalnya:

“Ibu akan kerja hari ini ya. Nanti sore Ibu pulang.”

Memberi tahu lebih dulu membantu anak mengatur ekspektasi dan mengurangi rasa kaget.

2. Kenalkan Lingkungan Tujuannya

Kalau anak akan ditinggal di tempat baru (daycare, terapi, rumah nenek, dll), beri gambaran:

“Di sana ada Bu Guru Dina, ada mainan mobil-mobilan juga. Ibu juga kenal dengan tempat itu.”

Dengan begitu, anak merasa kita juga mempercayai tempat dan orang tersebut.

3. Tunjukkan Keyakinan Saat Berpisah

Sikap kita saat melepas anak sangat berpengaruh. Kalau kita tampak cemas, ragu, atau terlalu banyak drama saat pamit, anak akan ikut merasa tidak aman.

Sebaliknya, pancarkan sikap tenang dan yakin:

“Selamat bermain ya, nanti Ibu jemput. Ibu percaya kamu bisa.”

 

Separasi dengan anak adalah tentang proses menciptakan rasa aman
Separasi dengan anak adalah tentang proses menciptakan rasa aman

 

💡 Ingat:

Separasi yang sehat bukan hanya soal perpisahan fisik, tapi juga soal menumbuhkan rasa percaya dan aman dalam hati anak.

📌 Ingin lihat contoh visual dan pembahasan lengkapnya?
👉 Klik di sini untuk konten selengkapnya di Instagram

Bagikan postingan ini
WhatsApp
Facebook
Telegram
Email

Artikel lainnya

Scroll to Top