Gejala Autisme dan ADHD Sering Mirip, Ini Cara Membedakannya!

Perbedaan ADHD dan Autisme

Saat anak menunjukkan perilaku seperti sulit fokus, terlalu aktif, atau kesulitan bersosialisasi, banyak orang tua mulai bertanya-tanya: “Apakah ini ADHD? Atau autisme?” Pertanyaan ini wajar, karena beberapa gejala dari kedua kondisi ini memang tampak serupa. Namun penting untuk diingat: ADHD dan autisme adalah dua kondisi yang berbeda, meskipun bisa saja muncul bersamaan pada seseorang.

Apa Itu ADHD?

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam memusatkan perhatian, mengendalikan impuls, dan mengatur aktivitas fisik. Anak dengan ADHD biasanya:

  • Sulit fokus dalam waktu lama
  • Cenderung impulsif dan bertindak tanpa berpikir
  • Terlihat sangat aktif atau gelisah
  • Mudah teralihkan oleh hal-hal kecil

Namun tidak semua anak ADHD hiperaktif. Ada juga tipe yang lebih dominan inatentif (sulit fokus) tanpa banyak gerak.

Apa Itu Autisme?

Autisme, atau dalam istilah medis disebut Autism Spectrum Disorder (ASD), adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, dan memproses informasi. Anak dengan autisme biasanya menunjukkan:

  • Kesulitan dalam memahami atau merespons interaksi sosial

  • Cara bicara atau bermain yang tidak biasa

  • Ketertarikan mendalam pada satu topik tertentu

  • Pola perilaku yang berulang (misalnya menggoyangkan tangan atau berputar-putar)

  • Sensitivitas berlebih terhadap suara, cahaya, atau sentuhan

Apa Persamaan dan Perbedaannya?

Aspek ADHD Autisme
Perhatian Mudah terdistraksi Fokus sangat kuat pada hal yang disukai
Interaksi Sosial Cenderung impulsif, tapi ingin berinteraksi Sulit memahami dan merespons interaksi sosial
Perilaku Impulsif, sulit diam Repetitif, kaku terhadap rutinitas
Bahasa dan Komunikasi Umumnya lancar, tapi bisa sering memotong pembicaraan Bisa mengalami keterlambatan bicara atau penggunaan bahasa yang tidak biasa
Penyebab Faktor genetik dan lingkungan Faktor genetik, neurobiologis, dan lingkungan

Meski berbeda, anak bisa saja memiliki ADHD dan autisme secara bersamaan. Inilah yang disebut komorbiditas.

Jadi, Harus Bagaimana?

Kadang kita tergoda untuk menebak-nebak sendiri saat melihat gejala tertentu. Namun menilai anak hanya dari satu-dua perilaku bisa membuat kita salah paham — bahkan membuat anak tidak mendapatkan bantuan yang tepat.

Langkah terbaik adalah melakukan konsultasi dengan tenaga profesional seperti dokter tumbuh kembang anak, psikolog, atau psikiater anak. Dengan penilaian yang menyeluruh, kita bisa memahami kebutuhan anak secara lebih akurat.

Mengenali perbedaan antara ADHD dan autisme bukan soal memberi label, tapi tentang memahami. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua bisa memberikan dukungan yang lebih sesuai dan penuh empati.

Jika Ayah Bunda ingin belajar lebih dalam tentang ADHD, autisme, dan cara mendampingi anak dengan tepat, silakan kunjungi online course di drkristiantini.com.

Bagikan postingan ini
WhatsApp
Facebook
Telegram
Email

Artikel lainnya

Scroll to Top