Lima Tantangan Spesifik pada Disleksia: Mari Dukung Dengan Hati

Setiap orang memiliki cara unik dalam belajar dan memahami dunia di sekitarnya. Namun, bagi mereka yang memiliki disleksia, perjalanan ini bisa terasa lebih menantang. Kesulitan dalam membaca, menulis, atau memahami kata-kata bukan berarti kurangnya kecerdasan, tetapi lebih pada perbedaan cara otak memproses informasi. Dengan pemahaman yang tepat, setiap individu dapat menemukan strategi terbaik untuk mengatasi tantangan ini.

Berikut adalah lima tantangan utama yang sering dialami oleh seseorang dengan disleksia serta cara untuk menghadapinya:

1. Kesulitan dalam Memproses Bunyi Kata (Fonem)

Kesulitan mengenali dan menghubungkan bunyi dengan huruf dapat menghambat kemampuan membaca dan menulis. Hal ini sering kali menyebabkan kesalahan dalam mengeja atau ketidakpastian dalam memahami kata-kata. Melatih kesadaran fonem dengan membaca bersama, menggunakan buku berilustrasi, atau bermain permainan kata dapat membantu meningkatkan kemampuan ini dengan cara yang menyenangkan.

2. Tantangan dalam Menyebutkan Nama dengan Cepat (Rapid Automatized Naming)

Individu dengan disleksia sering kali mengalami kesulitan dalam menamai benda, warna, atau angka dengan cepat dan tepat. Terkadang butuh waktu lebih lama untuk menemukan kata yang sesuai, terutama dalam percakapan sehari-hari. Memberikan waktu lebih lama untuk berbicara dan menggunakan metode berbasis visual, seperti kartu gambar, dapat membantu dalam meningkatkan keterampilan ini.

3. Kesulitan dalam Memusatkan Perhatian pada Visual (Visual Attention)

Saat membaca, huruf dan angka bisa terlihat mirip satu sama lain, seperti ‘b’ dan ‘d’ atau ‘6’ dan ‘9’. Hal ini dapat menyebabkan tantangan dalam memahami teks atau mengerjakan tugas yang membutuhkan ketelitian visual. Menggunakan buku dengan font ramah disleksia, memperbesar teks, atau memakai alat bantu seperti penggaris baca bisa membantu meningkatkan fokus dan kenyamanan saat membaca.

4. Sulit Mengikuti Langkah-Langkah (Procedural Learning)

Mengikuti instruksi bertahap, seperti mengikat tali sepatu atau menyelesaikan tugas sekolah, bisa menjadi tantangan tersendiri. Kesulitan ini bukan berarti kurangnya kemampuan, tetapi lebih pada bagaimana informasi diproses dalam otak. Menggunakan ilustrasi, membagi tugas menjadi langkah-langkah kecil, dan menjadikannya permainan dapat membantu memperkuat pemahaman dan keterampilan yang dibutuhkan.

5. Memerlukan Waktu Lebih Lama dalam Memproses Informasi

Seseorang dengan disleksia biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami atau merespons informasi, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Ini bukan tanda kelemahan, tetapi cara otak bekerja yang berbeda. Memberikan waktu tambahan, berbicara dengan lebih jelas, dan menggunakan alat bantu visual dapat membantu mereka dalam memahami informasi dengan lebih baik.

Setiap Langkah Kecil Adalah Kemajuan

Disleksia bukan hambatan untuk sukses, tetapi perjalanan belajar yang berbeda. Dengan dukungan yang tepat, strategi yang sesuai, dan lingkungan yang mendukung, setiap individu dengan disleksia dapat berkembang dengan baik dan percaya diri. Perjalanan ini mungkin tidak selalu mudah, tetapi setiap langkah kecil yang diambil adalah sebuah pencapaian yang berharga.

Jika Anda merasa memiliki beberapa kekhawatiran tentang disleksia, jangan ragu untuk menghubungi kami untuk konsultasi melalui tombol WhatsApp di bawah.

Untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru, kunjungi juga laman Instagram dr. Kristiantini Dewi, Sp.A dengan klik di sini!

Ditulis oleh: Faza Rahim
Ditinjau ulang oleh: dr. Kristiantini Dewi, Sp.A

Bagikan postingan ini
WhatsApp
Facebook
Telegram
Email

Artikel lainnya

Scroll to Top